Rabu, 20 Oktober 2010

Kesiapan Fasilitas Retester tabung LPG 3 Kg

Urgen, percepatan pembangunan retester elpiji


(dok. kabarbisnis.com)
SURABAYA, kabarbisnis.com: Himpunan Wiraswasta Nasional Minyak dan Gas Bumi (Hiswana Migas) Jatim mendesak PT Pertamina (Persero) untuk segera mendirikan fasilitas pengecekan ulang atau retester di Jatim. Sebab, saat ini tercatat sedikitnya ada sekitar 6.000 unit tabung gas elpiji di Surabaya yang mengalami kerusakan setiap bulannya. Seluruh tabung yang rusak tersebut akan ditarik oleh Pertamina dan selanjutnya akan dilakukan standardisasi lagi.

”Karena itu, keberadaan retester ini mendesak. Ada banyak tabung yang rusak. Selain itu, tabung kan punya masa pakai. Ini harus diantisipasi,” ujar Sekretaris Hiswana Migas Jatim Tri Prakoso di Surabaya

Dia mengatakan, saat ini sudah banyak pengusaha atau agen yang mendesak pendirian retester itu. Hanya saja, Pertamina masih berjanji akan segera membuka fasilitas retester.
Pertamina Region Jatim berencana akan segera membuka dua fasilitas retester tersebut pada akhir tahun ini. Fasilitas retester ini dikhususkan untuk melakukan pengecekan ulang terhadap tabung yang sudah tidak standar atau rusak yang telah ditarik dari pasaran.

”Yang ada di Surabaya saat ini baru fasilitas pengecatan. Semestinya yang retester juga dikebut serius oleh Pertamina,” kata Tri.

Menurut Tri, keberadaan fasilitas retester sangat penting. Jika tabung dinyatakan masih layak, bisa digunakan kembali. Namun, ketika dicek ternyata tidak layak, maka tabung akan dilebur. ”Sehingga pasar tidak resah. Para pengusaha atau agen juga tidak ikut resah,” jelasnya.

2 komentar:

  1. Mari Pengusaha swasta membantu peran serta Pertamina untuk membangun fasilitas retester sehingga masyarakat tidak ragu lagi untuk memakai LPG 3 Kg sehingga program konversi dapat terus berjalan, Lihat Link berikut :
    http://pasangiklanku.blogspot.com/2010/10/iklan-mesin-dan-fasilitas-retester.html

    BalasHapus
  2. Bagus sekali nih kalo setidaknya ada izin 1 pabrik retester setidaknya di dalam per bbrp area Kabupaten. Jika sesuai asumsi di atas perhitungan dari data Surabaya 1kota = 6000tbg/bln = 200tbg/hari.
    Kira2 dr pihak Hiswana apa bsa ada data rata2 tabung rusak /hari /Sppbe?

    Jadi misal 1 SPPBE ada 40 tbg yg rusak /harinya, maka 1 pabrik retester bsa melayani 5 SPPBE. Boleh lebih ttp jangan kurang dr itu.
    Agar scra business tetap layak.

    Mka jika dilihat dr sisi business (+),
    Jadi tidak perlu lagi urusan dengan pabrik pembuat tabung, agar meminimalisasi pengiriman tabung yang rusak.

    Dari : Julius Wibowo
    PT Energi Berkat Cemerlang
    SPPBE Cibadak, Sukabumi

    BalasHapus